KOMPAS.com — Gerakan menjadi salah satu parameter kesehatan janin dalam kandungan. Gerakan yang aktif merupakan tanda janin dalam kondisi sehat, kebutuhan nutrisi dan oksigennya tercukupi.
Mengenali dan mengukur gerakan janin yang dikandung penting artinya bagi seorang ibu hamil. Kemampuan ini sepenuhnya dapat bergantung pada ketajaman dan feeling. Bagi para calon ibu baru, hal ini tidak selalu mudah. Gerakan bayi yang meningkat atau menurun tiba-tiba kerap kali dianggap hal biasa.
Padahal, menurut dokter ahli kandungan dan kehamilan dari RSIA Bunda, Menteng, Taufik Jamaan, gerakan yang meningkat atau menurun seketika merupakan pertanda adanya perubahan kondisi janin. Gerakan itu bisa jadi dapat membahayakan dirinya.
“Mungkin saja janin kekurangan nutrisi atau oksigen hingga membuatnya ‘berontak’ dengan bergerak lebih aktif. Ibu harus waspada bila tiba-tiba bayi bergerak sangat aktif, misalnya banyak menendang, tetapi seketika tenang dan terus menurun,” kata Jamaan kepada Kompas Health, Rabu (18/2/2014).
Pada kondisi ideal, Taufik menjelaskan, bayi di dalam perut ibu dapat bergerak 1-2 kali setiap satu jam. Gerakan ini bisa bermacam-macam dan sering kali bisa dirasakan calon ibu. Gerakan ini juga bisa memutar hingga kepala janin tidak berada di bawah (sungsang). Dalam kondisi tersebut, sebaiknya ibu tidak perlu memijat kandungan.
“Pijatan tersebut justru meningkatkan risiko bayi terlilit atau tali pusat terpilin akibat gerakan putaran bayi yang tidak terpantau. Sebaiknya ibu tetap aktif bergerak dan rajin kontrol sehingga kondisi janin bisa terus terpantau,” kata Taufik.
Kurangnya asupan nutrisi dan oksigen bisa disebabkan berbagai faktor, salah satunya tali pusat yang terpilin. Rapatnya pilinan tali pusat menyulitkan penyaluran nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin. Akibatnya, bayi kekurangan asupan dan berisiko meninggal dalam kandungan.
Sayangnya, gerakan janin memang bukan hal yang bisa diperkirakan. Kondisi tali pusat yang terpilin juga tidak memiliki upaya pencegahan spesifik. Namun, hal tersebut bukan berarti ibu tidak bisa mempertahankan kondisi kehamilannya tetap sehat.
Ibu hamil harus rutin memeriksakan kondisi kehamilan secara mingguan atau bulanan, sesuai usia kandungan. Melalui pemeriksaan dapat diketahui kondisi kesehatan ibu dan janin. Dengan pemeriksaan rutin, dokter dapat segera melakukan tindakan sedini mungkin apabila ditemukan masalah.
Para ibu disarankan segera memeriksakan diri bila gerakan janin tiba-tiba sangat aktif, selanjutnya terus menurun hingga akhirnya diam.
sumber : http://health.kompas.com/read/2014/02/23/2154101/Pentingnya.Pahami.Gerakan.Janin.Dalam.Kandungan