KOMPAS.com – Tak perlu jauh-jauh ke London atau Singapura untuk menikmati sensasi wisata kota menggunakan bus tingkat. Jakarta kini juga memiliki fasilitas serupa yang bisa dinikmati secara gratis. Berwisata keliling ibu kota pun jadi lebih mudah dan menyenangkan.
Mulai Senin (24/2/2014), bus tingkat ini resmi beroperasi. Dengan kecepatan 20 kilometer per jam, bus melaju membelah jantung Kota Jakarta. Mengajak penumpang melihat obyek wisata menarik pada rute sepanjang 11 kilometer.
Rute yang dilewati adalah Bundaran Hotel Indonesia, Museum Nasional, Pecenongan, Gedung Kesenian Jakarta, Juanda, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional, Balaikota, dan Sarinah.
Tampak luar, bus tingkat city tour ini terlihat menarik. Kehadirannya mengundang perhatian warga Jakarta. Banyak orang mengabadikannya dalam lensa kamera. Wajar, mengingat bis tingkat ini baru pertama kali hadir di Jakarta.
KOMPAS.COM/NICKY AULIA WIDADIO Bus wisata di Jakarta.
Suasana nyaman langsung terasa begitu melangkahkan kaki ke dalam bus ini. Interiornya terlihat bersih dan apik. Bau khas barang baru semerbak di seantero bus. Penumpang tidak perlu takut kepanasan karena bus ini memiliki fasilitas air conditioner (AC). Terdapat pula sebuah layar LCD yang menayangkan pariwisata Kota Jakarta.
Bus ini juga dilengkapi dengan seorang pramudi (pengemudi wanita), kondektur, polisi pariwisata, dan pemandu wisata. Polisi wisata bertugas untuk menjaga suasana di dalam bus agar tetap kondusif. Sementara pemandu wisata bertugas sebagai komunikator yang berinteraksi langsung dengan para penumpang.
Setiap melewati sebuah obyek wisata, pemandu akan menginformasikan hal-hal menarik atau yang berkaitan dengan sejarah dari obyek tersebut.
Seperti ketika melewati Jalan Ir. H. Djuanda, pemandu menjelaskan bahwa nama Ir. H. Djuanda digunakan sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa beliau karena telah memperjuangkan teritori lautan di Indonesia.
KOMPAS.COM/NICKY AULIA WIDADIO Bus wisata di Jakarta.
Disampaikan pula informasi yang bahkan warga Jakarta pun belum tentu mengetahuinya. Sebagai contoh, mengenai patung di perbatasan Jalan Ir. H. Juanda dan Jalan Majapahit.
“Itu adalah patung Dewa Hermes, yang dipercaya sebagai dewa perdagangan. Patung itu dibangun sebagai penanda bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah perdagangan,” papar Rika, pemandu wisata di bus tingkat city tour.
Perjalanan berlanjut ke Pecenongan, sentral kuliner di Jakarta. Kemudian melewati Pasar Baru, Gedung Kesenian Jakarta, lalu Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang berlokasi berseberangan. Dua tempat ibadah ini merupakan simbol dari toleransi beragama di Indonesia. Kemudian melewati Monumen Masional yang pembangunannya diprakarsai oleh Presiden Soekarno.
Lebih kurang 45 menit berlalu, satu putaran rute city tour pun berakhir. Sungguh menyenangkan. Dengan fasilitas ini, berwisata di pusat kota Jakarta menjadi lebih mudah, murah, dan nyaman. Wawasan mengenai Kota Jakarta pun semakin bertambah.
Sumber : http://travel.kompas.com/read/2014/02/25/0917209/Senangnya.Keliling.Jakarta.dengan.Bus.Wisata